berdasarkan dominasi otak kiri atau kanan ternyata siswa memiliki perbedaa sifat

Sabtu, 20 Juni 2020

merdeka belajar bagi anak

Semua anak pada dasarnya senang belajar, tapi karena kurikulum sekolah yang padat, suasana belajar yang tidak menyenangkan membuat anak takut terhadap kegiatan belajar. biasanya guru menghendaki waktu kegiatan belajar kelas tidak brisik, siswa tertip mengikuti pelajaran. hal ini membuat beberapa siswa kegiatan belajar merukan sesuatu yang tidak menyenangkan atau bahkan menakutkan. akibatnya adak siswa yang kabur pada saat kegiatan pembelajar.Jadi guru tidak boleh menyeragamkan siswanya. oleh karena itu guru sebaiknya mengetahui gaya belajar setiap siswanya. gaya belajar adalah kombinasi bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.dalam dunia pendidikan kita mengenal tiga gaya belajar, yaitu: 1. Siswa auditorial, ciri-ciri: * lebih suka mendengarkan daripada membaca * suka berbicara sendiri saat bermain * menggerakkan bibir atau mengucapkan tulisan saat membaca buku * suka membaca dengan keras * berbicara dengan irama yang terpola * mudah terganggu oleh suasana gaduh atau keributan. Siswa auditori memerlukan suasana tenang dalam belajar. 2. Siswa Visual, ketika membaca.ciri-ciri : * lebih mudah mengingat yang dilihat daripada yang didengar * suka membaca daripada dibacakan * suka mencorat-coret sesuatu sambil berbicara * tidak terganggu oleh keributan ketika belajar * lebih memahami intruksi tulisan daripada lisan 3. Siswa kinestetik, ciri-ciri : * Sangat suka permainan yang menyibukkan fisiknya * tidak bisa duduk diam dalam waktu lama * banyak menggunakan isyarat tubuh saat berbicara * suka menggunakan jari sebagai penunjuk Biasanya siswa auditori akan memperoleh nilai bagus jika guru menggunakan metode ceramah atau sejenisnya. sedangkan siswa kinestetik yang tidak bisa diam akan memperoleh nilai yang tidak memuaskan. kadang-kadang siswa kinestetik dicap sebagai siswa yang nakal.Agar guru adil terhadapsemua siswanya guru harus menggunakan macam-macam metode belajar saat mengajar. Dengan menggunakan berbagai macam metode saat mengajar berarti telah menerapkan GSG (gambar, suara, gerak). Menerapkan GSG akan menghargai semua siswa dengan memanfaatkan gerak tubuh, ekspresi wajah, serta menggunakan gambar. sehingga siswa dapat belajar dengan gayanya sendiri.

Minggu, 03 Juli 2011

CONTOH RPP BERKARAKTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Jenjang Sekolah : SMPN 17 TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2 x Pertemuan )

Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Karakter Siswa Yang Diharapkan :
• Religius
• Jujur
• Kerja keras
• Rasa ingin tahu

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
2. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
4. Menjelaskan pengertian metamorphosis
5. Menyebutkan min 3 contoh hewan yang mengalami metamorphosis
6. Menjelaskan pengertian metagenesis
7. Membuat bagan metagenesis pada paku
8. Membandingkan pertumbuhan beberapa macam tumbuhan berdasarkan titik tumbuhnya

B. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan merupakan peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang ditandai dengan pertambahan ukuran yang berupa volume, massa, dan tinggi. Pertumbuhan bersifat irreversible artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan merupakan proses menuju ke dewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan bersamaan. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan tidak dapat diukur karena bersifat kualitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu:
a. Faktor dalam
1. Hormone
2. Keturunan
b. Faktor luar
1. Cahaya, cahaya dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis.
2. Suhu
3. Kelembapan, mempengaruhi proses penguapan air oleh tumbuhan
4. Nurisi .
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan disebabkan oleh embelahan sel-sel penyusun jaringan meristem. Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar. Pertumbuhan primer menyebabkan akar dan batang bertambah panjang. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas titik tumbuh sekunder (cambium). Pertumbuhan sekunder menyebabkarn akar dan batang dan batang bertambah besar.
Metamorfosis adalah perubahan tubuh dari zigot sampai dewasa melalui fase-fase tertentu. Metamorphosis ada 2 macam, yaitu metamorphosis sempurna dan metamorphosis tidak sempurna.
Tahap metamorphosis sempurna
Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa)
Contoh : kupu-kupu, lalat, dan nyamuk
Tahap metamorphosis tidak sempurna
Telur nimfa imago
Contoh : kecoak, jangkrik, dan belalang.
Metagenesis adalah suatu pergantian dari generasi aseksual ke generasi seksual dan sebaliknya. Tumbuhan yang mengalami metagenesis adalah paku dan lumut sedangkan hewan yang mengalami metagenesis adalah ubur-ubur
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : pembelajaran kontektual
2. Metode :diskusi, informasi, dan percobaan / obsevasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif

D. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
1) Disebut apakah proses kecebong menjadi katak kecil ?
2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi peristiwa anak ayam menjadi
ayam dewasa ?
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami ciri-ciri makhluk hidup terutama tumbuh dan
berkembang biak.
2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Siswa dapat memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.
 Siswa dapat menjelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
 Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dari aneka sumber belajar
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Berdiskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan bantuan charta
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Dengan dibantu guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajarannya.
 Guru memberi tugas rumah.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
1) Bagaimana perbedaannya antara pertumbuhan dengan perkembangan pada tumbuhan rumput teki ?
2) Faktor-faktor apakah yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman mangga ?
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan..
 Siswa dapat membedakan metagenesis tumbuhan lumut dan paku.
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, atau lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa melakukan diskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dibantu dengan charta.
 Siswa melakukan percobaan tentang pertumbuhan tanaman.
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Guru memberi tugas rumah.

E. Media Pembelajaran
• Alat dan bahan percobaan
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku IPA Terpadu
2. Buku-buku IPA yang relevan.
3. Charta dan bahan percobaan.
G. Penilaian Hasil belajar
1. Teknik penilaian
• Tes tulis
• Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrumen
• uraian
• Uji petik kerja produk
3. Contoh Instrumen :
1. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
3. Jelaskan tahap-tahap metamorfosis sempurna dan beri 2 contoh
4. Jelaskan peranan jaringan meristem pada pertumbuhan tanaman
5. Buatlah skema pergiliran keturunan pada lumut

Senin, 16 Mei 2011

PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI

Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan dan perubahan dalam satu unit pembelajaran atau program pembelajaran yang telah dilakukan. penilaian dilakukan berdasarkan indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar.
Penilaian berbasis kompetensi harus ditujukan untuk mengetahui tercapainya kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi dasar dapat diketahui tingkat enguasaan materi standar kompetensi peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, sosial, emosional, spiritual, kreativitas dan moral.
Bentuk penilaian berbasis kompetensi, yaitu:
1. Penilaian berbasis kelas, yaitu penilaian yang dilakukan guru dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian ini bertujuan untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Penilaian berbasisi kelas dapat dilakukan dalam bentuk pertanyaan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas kelompok, ulangan semester dan ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktikum
2. Tes kemampuan dasar, yaitu tes untuk mengetahui kompetensi dasar peserta didik, terutama dalam membaca, menulis dan berhitung. Tes ini dilakukan untuk perbaikan program pembelajaran (program remedial)
3. Ujian berbasisi sekolah, dilakukan pada akhir jenjang sekolah untuk mendapatkan ijazah atau sertifikat.
4. Benchemarking, merupakan penilaian terhadap suatu pekerjaan, proses, performence, untuk menentukan tingkat keunggulan dan keberhasilan. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan pringkat kelas, menentukan klasifikasi kelas di suatu sekolahj
5. penilaian portofolio, berisi kumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu

Kamis, 10 Maret 2011

MACAM GAYA BELAJAR SISWA

pada pendidikan tradisional siswa diberiperlakuan yang sama dalam belajar. kita sebagai guru lupa bahwa anak didik kita memiliki sifat yang berbeda. Hal ini mengakibatkan pada beberapa siswa suasana belajar merupakan sesuatu yang menjemukan dan menakutkankan. sehingga mereka malas ke sekolah dan siswa bolos terjadi dimana-mana.
Kalau ada siswa yang bolos pada pelajaran kita seharusnya kita intropeksi diri kita. jadi jangan selalu menyalahkan siswa.
bedasarkan dominasi otak kanan atau kiri, siswa ada 2 macam tipe, yaitu :
1. siswa analitis ( yang berkembang otak kiri )
mereka memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
mereka anak-anak yang patuh, terkontrol, pendiam, berorientasi verbal, senang berfikir/merenung, logis, berorientasi pada detail, menghargai otoritas, bekerja baik jika sendiri, memerlukan struktur, banyak membaca dan berpartisipasi dalam diskusi, mudah menyesuaikan diri, mampu memotivasi diri, sangat bertanggung jawab dan cerdas.
2. siswa holistis (yang berkembang otak kanan)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
mereka suka bermain, ekstrover (berorientasi ke luar), beisik, pengambil resiko, impulsif (mengikuti dorongan hati), kepala angin, benci detail, banyak mengobrol dan bersosialisasi, seringkali kasar, bagus dalam olahraga, rasa tanggungjawabnya rendah, rendah motivasi dan biasanya cenderung manjauhi guru.

Senin, 03 Mei 2010

PTK BOILOGI SMP

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII - 2 SMP TRIBHAKTI TANGGULAANGIN SIDOARJO PADA MATERI FOTOSINTESIS

Oleh
Yutiaroh

Abstraks : Pada materi fotosintesis peserta didik diharapkan memperoleh konsep fotosintesis bukan dari guru atau pun dari buku-buku melainkan melalui kegiatan ilmiah sehingga hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi dapat ditingkatkan. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dibahas tentang pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. PTK dilakukan dalam 2 siklus, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan mendeskripsikan aktivitas peserta didik. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII - 2 SMP TRIBHAKTI Tanggulangin Sidoarjo dengan jumlah siswa 35 orang, tahun pelajaran 2008/2009. Data diperoleh dari pemberian tes dan observasi, kemudiandata dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik meningkat dan aktivitas peserta didik meningkat.

PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pemerintah
Indonesia mencanangkan program wajib belajar 9 tahun. Jadi setiap anak Indonesia diharapkan serendah-rendahnya memiliki ijazah SMP. Di lain pihak pemerintah tiap tahunnya juga selalu menaikkan kriteria
kelulusan.
Pada Ujian Nasional tahun pelajaran 2007-2008 mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang akan diujikan. Biologi yang termasuk dalam ilmu pengetahuan alam / IPA, merupakan hasil dari kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan konsep tentang alamsekitar. Oleh karena itu bila pelajaran biologi disampaikan pada siswa dengan mitode ceramah di dalam kelas akan sangat membosankan bagi siswa. Pendekatan khusus yang digunakan pada mata pelajaran biologiadalah pendekatan yang disesuaikan dengan tuntutan materi pelajaran seperti, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan,pendekatan induktif dan pendekatan deduktif.
Learning science is samething the students do actively, not Samething that is to them. Slogan The National Standard berarti bahwa dalam belajar sains, seharusnya siswa diajak secara aktif untuk mengenal objek, gejala, dan persoalan alam, menelaah, dan menemukan kesimpulan atau konsep-konsep tentang alam (National ResearchCouncil, 1996). Oleh karena itu sebaiknya siswa mendapatkan konsep-Konsep sains bukan dari guru ataupun dari buku-buku melainkan melaluiKegiatan-kegiatan ilmiah (scientific prosess).
Fotosintesis merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuhTumbuhan. Bila materi ini disampaikan secara konvensional, yaituGuru menerangkan atau siswa mencari konsep dari buku-buku denganmerangkum, akan menyebabkan konsep yang diterima siswa tidak akanbertahan lama atau konsep itu tidak berkembang. Jadi pada mater fotosintisis siswa dituntut tidak hanya sekedar hafal reaksi kimiafotosintesis tetapi siswa harus bisa membuktikan bahwa reaksi kimiaitu terjadi pada tubuh tumbuhan. Untuk itu pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan yang paling cocok digunakan padamateri fotosintesis.
Keterampilan proses IPA adalah semua keterampilan yang di-
perlukan untuk memperoleh pengembangan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum teori-teori IPA baik berupa Keterampilan mental, keterampilan fisik maupun keterampilan sosial(Nuryani Rustaman 1997:29). Pada pendekatan keterampilan prosesSiswa akan melakukan kegiatan ilmiah. Menurut Bryce dkk dalam Penilaian Berbasis Kelas Dalam pembelajaran Sains (2004:1) Scientificproses meliputi kemampuan melakukan pengamatan, mencatat data,melakukan pengukuran, mengimplementasikan prosedur, mengikuti instruksi, menginferensikan, menyeleksi berbagai cara/prosedur,
merencanakan, melaksanakan, serta melaporkan hasil investigasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penyusun anggap perlu diadakan penelitian mengenai “ Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII-2 SMP TRIBHAKTI Tanggulangin Pada Materi Fotosintesis.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran biologi siswa kelas VIII-2 SMP TRIBHAKTI tanggulangin
pada materi fotosintesis.
Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini diharapkan :
1. Bagi siswa hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan melakukan proses
belajar
2. Bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan
Proses belajar di kelas
3. Bagi peneliti lain dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian sejenis.
4. Bagi kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat
kebijakan.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-2 SMP TRIBHAKTI Tanggulangin Sidoarjo, yang berjumlah 32 orang. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, pemberian tes . Keterlaksanaan rencana pembelajaran (RP) dianalisis dengan menghitung jumlah butir-butir yang terlaksanakan dibagi jumlah butir seluruhnya kali 100%. Aktivitas siswa dianalisis dengan melihat jumlah indikator yang terpenuhi dari butir-butir aktivitas siswa, kemudian dideskripsikan berdasarkan kriteria kurang, sedang, baik, dan baik sekali. Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar siswa dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban yang benar dibagi jumlah soal kali 100%. Angket di- sebarkan setelah kegiatan pembelajaran siklus II, lalu dianalisis secara deskriptif dalam bentuk prosentase.

PEMBAHASAN
Pada siklus 1 masih banyak siswa tidak mengerti tentang prosedur yang diberikan guru. Dan beberapa siswa tidak aktif dalam kelompoknya. Sehingga waktu yang tersedia kurang. Masalaah-masalah yang ditemukan pada siklus 1 direfeksi dan dievaluasi dengan guru pengamat untuk menemukan alternatif pemecahannya. Kemudian disepakati bahwa siswa yang menyusun prosedur penelitian sendiri dan guru harus menglolah waktu yang lebih baik.
Pada siklus 2 proses pembelajaran berlangsung baik, tidak ada siswa yang tanya tentang prosedur dan semua anggota kelompok lebih aktif. Setelah dilakukan tes ternyata hasil belajar siswa pada materi fotosintesis lebih baik daripada dengan menggunakan metode ceramah maupun demontrasi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari PTK ini adalah :
Pendekatan ktrampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-2 SMP TRIBHAKTI Tanggulangin materi fotosintesis.
Saran
Peneliti menyarankan bagi para guru yang ingin melakukan penelitian yang sama adalah :
1. Dalam menyusun rancena pembelajaran perlu diperhatikan tentang materi yang akan diajarkan dengan alokasi waktu serta pengetahuan prasyarat siswa terlebih dahulu.
2. Pengelompokan siswa harus hetrogen dari segi tingkat kecerdasan karena sangat menentukan keberhasilan kelompok.